Thursday, March 12, 2020

Perbedaan Diet ala Jepang dan Barat

Sama-sama Populer, Ini Perbedaan Diet ala Jepang dan Barat

Perbedaan diet ala Jepang dan Barat penting diketahui sebelum kamu putuskan untuk berdiet. Keduanya memiliki pendekatan yang tak sama seperti berikut.

Diet memang terdiri dari berbagai jenis. Tak hanya fokus mengurangi kalori makanan, namun ada juga yang mengganti pola makan. Seperti hanya mengonsumsi produk nabati, tidak mengonsumsi gula, mengurangi kadar garam, dan lainnya.

Tak hanya itu, diet juga memiliki perbedaan di beberapa negara. Seperti di Jepang dan negara-negara Barat yang masuk ke dalam lingkup benua Eropa dan Amerika.


Dilansir dari Savvy Tokyo (29/1), ini perbedaan diet ala Jepang dan Barat yang diinformasikan dari orang Barat yang tinggal di Tokyo, Jepang. Berikut perbedaan diet tersebut.

1. Diet Orang Jepang Lebih Luas Sedangkan Diet Barat Lebih Detail
Perbedaan pertama terdapat pada hidangan untuk mereka para pelaku diet Jepang dan Barat. Untuk orang Jepang mereka cenderung memilih hidangan yang dapat dinikmati dalam satu set menu. Namun hidangan yang mereka konsumsi tetap dalam kategori makanan yang sehat.

Sedangkan untuk diet Barat lebih detail, seperti menggunakan takaran karbohidrat, protein, kalori, vitamin, dan lainnya. Pola detail seperti itu diterapkan agar setiap makanan yang dikonsumsi dalam diet dapat berfungsi baik pada tubuh.

Untuk diet Jepang biasanya mereka mengonsumsi protein hewani atau nabati, aneka sayuran, nasi, sup, dan juga acar. Namun untuk sayuran selalu berganti seiring perubahan musim. Diet Barat yang menerapkan takaran karbohidrat, protein, dan lainnya, harus lebih memperhatikan makanannya dan terlihat lebih sehat. Karena biasanya mereka tidak menggunakan olahan yang digoreng, bahkan mereka menyantapnya secara mentah seperti salad.

2. Makanan Diet Orang Jepang Lebih Beragam
Orang-orang di Jepang jika sedang berdiet tidak terlalu ekstrem. Mereka tetap mengonsumsi makanan seperti biasanya dan menerapkan set makanan ke dalamnya. Set makanan ini dinamakan sebagai teishoku, berisikan beragam makanan setidaknya 2 bahkan 3 makanan dalam satu set.

Dalam satu set makanan tersebut berisikan ikan untuk asupan protein hewani yang diperlukan oleh tubuh setiap harinya. Atau Anda bisa pula menggantinya dengan protein nabati seperti tahu, dan lainnya. Dalam diet orang Jepang, mereka tetap menggunakan nasi sebagai asupan karbohidrat per hari.

Selain nasi dan ikan, diet Jepang ini juga menyajikan hidangan sup, acar, sayuran hijau, umbi-umbian seperti ubi, wortel, dan lainnya. Ada pula salad sebagai pelengkapnya. Diet Jepang ini terlihat lebih mengenyangkan karena memiliki ragam yang banyak, namun tetap sehat.

3. Makanan Diet Jepang Dapat Menyehatkan Pencernaan
Selain membuat gaya hidup lebih sehat, diet orang Jepang ini juga memiliki kombinasi yang dapat menyehatkan pencernaan. Karena kombinasi makanan diet orang Jepang ini lebih seimbang. Terdiri dari karbohidrat, serat, protein, dan lainnya.

Hadirnya acar pada menu diet orang Jepang ini juga sangat membantu dalam menyehatkan pencernaan. Karena acar merupakan makanan yang diproses secara fermentasi. Tentunya makanan fermentasi tersebut mengandung sejumlah bakteri baik yang berguna menyehatkan pencernaan Anda.

Tak hanya menu dietnya, banyak hidangan Jepang yang menambahkan acar atau irisan kol. Seperti saat menyantap katsu yang disajikan bersama irisan kol, irisan kol tersebut berguna untuk memperlancar pencernaan setelah mengonsumsi makanan yang berlemak.

4. Orang Barat Mengandalkan Air Putih dalam Dietnya
Minum air putih memang sangat baik untuk kesehatan, malah dianjurkan untuk mengonsumsinya sebanyak 2 liter atau 8 gelas per harinya. Ini semua agar tubuh tetap terhidrasi dan menghidari dehidrasi yang dapat membahayakan kesehatan tubuh Anda.

Untuk orang Barat, minum air putih adalah salah satu kunci dalam diet mereka. Ini dikarenakan kebanyakan makanan mereka sangat kering dan memerlukan konsumsi air putih yang banyak untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi. Seperti mengonsumsi sandwich yang bahan-bahannya kebanyakan adalah bahan makanan dengan kandungan air sedikit, sehingga memerlukan teh, kopi atau air putih setelah menyantapnya.

Berbeda dengan diet Jepang yang banyak sekali kombinasi makanan mengandung air. Seperti nasi yang dimasak menggunakan air, lalu ada pula sayur-sayuran yang banyak mengandung air. Tak ketinggalan adanya sup dengan kandungan air yang berlebih. Jadi walaupun tidak mengonsumsi air putih sesuai anjuran untuk menghidrasi tubuh, mereka mendapatkan asupan air dari bahan makanan lainnya.

5. Orang Jepang Tidak Banyak Minum Air Saat Makan
Menilik lagi dari pembahasan sebelumnya, orang Jepang memang tidak terlalu banyak mengonsumsi air saat sedang makan. Berbeda sekali dengan orang Barat yang selalu mengonsumsi air saat sedang makan. Perbedaan ini dapat terlihat ketika Anda datang ke restoran, saat menyantap beragam makanan orang Barat pastinya pelayan akan menanyakan berkali-kali tentang minum Anda.

Namun itu tidak terjadi saat Anda menyantap makanan di Jepang. Biasanya untuk orang Jepang, mereka hanya disuguhi oleh segelas kecil air putih atau cangkir kecil berisi teh. Ini karena orang-orang di Jepang menerampakan filosofi kesehatan dari budaya Timur, dimana mereka percaya bahwa air dapat 'memadamkan' proses pencernaan mereka.

Ada beberapa penelitian yang juga membuktikan untuk tidak terlalu banyak meminum air saat makan. Karena itu akan mengganggu proses pencernaan Anda dan akan mengencerkan asam lambung. Jadi lebih baik untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan air yang banyak dan setelah selesai makan barulah minum. Daripada harus terus menerus minum namun tidak baik untuk pencernaan.


Sumber :
https://food.detik.com/info-sehat/d-4884386/sama-sama-populer-ini-perbedaan-diet-ala-jepang-dan-barat/1/#news

No comments:

Post a Comment

Manfaat Jalan Kaki

8 Manfaat Jalan Kaki di Pagi Hari untuk Kesehatan 23/09/2023 Berjalan kaki secara rutin sangat bermanfaat untuk kesehatan, seperti untuk men...

Related Posts