Monday, October 11, 2021

7 Menu Sayur Diet

7 Menu sayur ini dikonsumsi Dewi Hughes, berat badannya turun 75 kg

20 / 09 / 2021

Presenter Dewi Hughes memang sempat membuat warganet pangling dengan penampilan barunya. Pasalnya, ia berhasil menurunkan berat badan hingga 75 kilogram dalam waktu 10 bulan.

Bukan dengan cara sedot lemak dan sebagainya, tetapi ia memangmenerapkanpola makan sehat. Mulai dari mengurangi nasi, tidak banyak mengonsumsi gula, makan banyak buahan, dan juga mengonsumsi sederet menu sayur.

Perempuan berusia 50 tahun ini pun nggak pelit berbagi soal menu dietnya tersebut. Dewi Hughes kerap mengunggahnya menu selama ia diet melalui akun Instagram @hughes.dewi. Tak ketinggalan, salah satu menu yang sering ia unggahnya adalah sayur.

Apa saja menu sayur untuk diet ala Dewi Hughes? Berikut BrilioFood rangkum dari akun Instagram @hughes.dewi pada Senin (20/9).

  1. Cap cay sayur yang berisi wortel, kembang kol, sawi, dan kubis ini terlihat enak dan mengenyangkan.
  2. Menu ini dinamakan chicken mango salad. Berisi makanan real food seperti sayuran, buah, daging, yang dimasak tanpa garam dan minyak.
  3. Sayur urap ini pun Dewi Hughes buat tanpa menggunakan gula, garam, dan minyak. Nggak lupa juga ia tambahkan telur orak arik.
  4. Menurut Dewi Hughes, menu ini adalah kreasinya sendiri. Hidangan yang terdiri dari sayur bayam, talas, pisang bakar, dan sambal dadak.
  5. Urap Bali ala Dewi Hughes tanpa gula dan garam ini sangat nikmat.
  6. Meskipun sedang diet, Dewi Hughes nggak lupa untuk menyantap camilan. Biasanya ia mengonsumsi jagung rebus.
  7. Nggak lupa, sayur yang menyehatkan juga ia buat menjadi jus supaya ada sensasi baru yang menyegarkan. Jus ini berisi daun katuk, timun, dan apel Malang.

Wednesday, October 6, 2021

Kebiasaan Buruk Pemicu Perut Buncit

Hindari, 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memicu Perut Buncit 

26/09/2021


Perut buncit adalah penumpukan lemak di area perut yang bisa memicu diabetes, penyakit jantung dan juga kanker. Perut buncit lebih banyak menghinggapi laki-laki. Penumpukan lemak perut atau lemak visceral ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. 

Pada laki-laki yang menginjak usia 40 tahun, berkurangnya hormon testosteron membuat kalori makin menumpuk dan akhirnya disimpan di area perut. Selain faktor usia, stres juga bisa menjadi pemicu perut bunci. 

Ketika stres melanda, kebanyakan orang akan berlari ke makanan. Penumpukan kalori di pelarian stres ini juga akan disimpan di area perut menjadi lemak visceral. Selain dua hal tersebut, perut buncit juga bisa disebabkan oleh beberapa kebiasaan buruk yang dilakukan hari demi hari.  

Berikut ini kebiasaan buruk yang bisa memicu perut buncit: 

1. Makan sambil melakukan kegiatan lain 

Mengonsumsi makanan berat atau kudapan sembari menonton film atau bermain ponsel bisa membuat Anda mengumpulkan banyak lemak visceral dan membuat perut jadi makin buncit. Ketika Anda memiliki pengalihan ketika makan, maka Anda tak akan fokus terhadap jumlah makanan yang telah Anda konsumsi. Akibatnya Anda akan makan secara berlebihan. 


2. Makan terlalu cepat 

Makan terlalu terburu-buru ternyata merupakan salah satu kebiasaan yang bikin gemuk. Dilansir dari WebMD, butuh sekitar 20 menit bagi otak menerima sinyal dari perut bahwa Anda sudah kenyang. Jadi ketika Anda makan terlalu cepat meski sudah dalam porsi banyak, otak tetap belum menerima sinyal bahwa perut Anda sudah kenyang. Akibatnya Anda akan terus makan dan makan, dan menumpuk lemak sehingga memicu perut buncit. 


3. Makan terlalu larut 

Sistem pencernaan membutuhkan waktu untuk mengolah makanan yang masuk ke dalam perut. Ketika Anda makan terlalu larut, maka sistem pencernaan tak akan maksimal dalam menyerap makanan juga mengubahnya menjadi energi. Imbasnya, sisa kalori akan ditumpuk di area perut dan membuat perut buncit semakin besar. 


4. Kurang tidur 

Tidur terlalu kurang atau tidur terlalu lama, keduanya sama-sama bisa memicu tubuh menimbun lemak terlalu banyak dan berujung ke perut buncit. Dalam sebuah penelitian, dewasa di bawah 40 tahun yang memiliki waktu tidur kurang dari lima jam akan berpotensi memiliki perut buncit di usia 40 tahun ke atas. 


5. Mengonsumsi diet soda terlalu sering 

Banyak orang mengganti minuman soda biasa dengan minuman diet soda agar tak membahayakan kadar gula di dalam tubuh. Padahal menurut penelitian, pengganti gula dalam diet soda justru penyumbang besar bertambahnya lemak visceral di kasus perut buncit. 


6. Mengonsumsi makanan rendah lemak  

Jenis makanan rendah lemak atau fat free biasanya tinggi karbohidrat. Makanan tinggi karbohidrat bisa memicu trigliserida yang meningkatkan kesensitifan insulin sekaligus meningkatkan timbunan lemak di dalam perut. 


7. Merokok 

Nikotin di dalam rokok tak hanya membayakan paru-paru Anda, namun juga membahayakan perut Anda, memicu timbulnya perut buncit. Ketika Anda mengonsumsi nikotin terlalu banyak, maka akan semakin banyak pula sisa lemak yang tertimbun di area perut, pinggang juga paha. 


8. Kurang olah raga 

Tentu saja ini faktor utama penyumbang perut menjadi semakin buncit.  Usahakan meluangkan waktu 30 menit dalam sehari untuk berolah raga ringan dan perut buncit Anda akan semakin mengecil. Jika Anda bisa meminimalkan 8 kebiasaan buruk di atas, maka lemak visceral akan berkurang secara perlahan-lahan dan perut buncit bisa hilang.


Sumber :

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/26/134500765/hindari-8-kebiasaan-buruk-yang-bisa-memicu-perut-buncit?page=all.

Sunday, October 3, 2021

Lari Untuk Hilangkan Perut Buncit

Benarkah Lari Bisa Hilangkan Perut Buncit?

22/09/2021

Dalam proses menurunkan berat badan, tidak ada satu pendekatan pasti yang efektif untuk semua orang. Penurunan berat badan yang sehat umumnya hanya dapat dicapai melalui kombinasi diet sehat, serta olahraga yang teratur. 

Nah, jika dilihat dari komponen olahraganya, lari merupakan salah satu bentuk latihan paling dasar dan efektif. Aktivitas ini juga sangat bagus untuk orang-orang dari segala usia dan tingkat kebugaran, sehingga kita dapat menyesuaikan rutinitas lari berdasarkan tujuan penurunan berat badan secara spesifik. 

Berlari bisa menjadi alternatif bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan dengan anggaran terbatas karena yang diperlukan hanya sepatu untuk lari dan niat yang kuat. 

Berlari untuk menurunkan berat badan Menurut seorang pelatih pribadi yang berbasis di New York, Jessica Mazzucco, berlari memang menjadi salah satu pilihan olahraga yang dapat menurunkan berat badan. 

Saat berlari, kita akan membakar banyak kalori. Jumlah kalori yang dibakar tergantung pada kecepatan, ukuran, dan durasi lari. Namun, pelari rata-rata dapat membakar sekitar 100 kalori per 1,6 km. Selain itu, berlari juga membuat detak jantung meningkat dan jantung memompa darah beroksigen ke otot. 

Untuk lebih banyak energi, tubuh akan menciptakan lebih banyak adenosin trifosfat (ATP) yang memasok energi untuk sel. Dalam menghasilkan ATP, sel-sel kita memecah glikogen. ATP diubah menjadi ADP (adenosine diphosphate) untuk memasok energi ke tubuh dan kemudian sel-sel otot mendaur ulang ADP kembali menjadi ATP. 

Proses inilah yang memungkinkan tubuh kita untuk membakar glukosa dan lemak. Penting juga untuk diingat bahwa kita perlu memiliki diet sehat dan mengurangi makanan berkalori untuk melihat hasil penurunan berat badan yang lebih nyata. 

Dibandingkan dengan kebanyakan latihan kardiovaskular, berlari membakar jumlah kalori tertinggi. "Pada akhirnya, untuk menurunkan berat badan, kita harus membuat defisit kalori dan berlari dapat membantu kita melakukannya,” kata ahli nutrisi, Karen Z. Berg, MS, RD, CSO, CDN. 

Diet Berg pun merekomendasikan kita untuk membawa minuman penambah energi ketika akan berlari dan selalu mengisi bahan bakar tubuh setelahnya dengan makanan kaya protein, yang membantu memperbaiki otot agar pulih lebih cepat. 

Menghilangkan perut buncit dengan berlari Mazzucco menjelaskan bahwa kita dapat menghilangkan perut buncit dengan berlari, jika kita berlari 4-5 kali seminggu, selama 30-60 menit dengan intensitas sedang. 

Lari interval juga membantu mengurangi lemak perut karena berlari dengan beragam kecepatan dengan intensitas tinggi meningkatkan aliran oksigen ke otot, yang membantu meningkatkan metabolisme dan membakar lebih banyak kalori. 

Meskipun kita akan kehilangan lemak dengan berlari secara teratur, tidak semua lemak yang hilang berasal dari perut. Oleh karena itu, tubuh kita akan menjadi pengambil keputusan dalam hal ini. Sementara itu, pelatih lari bersertifikat USATF dan direktur pendidikan untuk STRIDE, Steve Stonehouse mengatakan bahwa kita bisa membakar banyak lemak dengan latihan anaerobik seperti HIIT. 

"Dalam hal berlari, ini mungkin terlihat seperti kombinasi antara sprint intensitas tinggi dan momen pemulihan seperti berjalan atau jogging," terangnya. "Kita dapat menambahkan beberapa latihan kekuatan untuk menciptakan mesin pembakar lemak," ujar dia. 

Jenis lari terbaik untuk turunkan berat badan Seorang pelatih kinerja di Future, Jack Vaughn mengungkapkan bahwa tidak ada satu pun jenis lari terbaik yang dapat menurunkan berat badan. "Karena setiap orang dibangun secara berbeda, maka jenis lari yang dilakukan tiap orang juga akan berbeda," kata Vaughn. 

Untuk itu, memiliki pelatih yang memahami kita, tingkat kebugaran kita, dan tujuan kita akan menjadi cara terbaik dalam membantu menurunkan berat badan dengan rutinitas berlari. Beberapa orang dapat mengambil manfaat dari melakukan lari dengan interval yang panjang dan sulit, sementara yang lain melihat hasil dengan lari interval yang pendek. 

Jika menurunkan berat badan adalah tujuan kita, Stonehouse merekomendasikan untuk lari ketahanan yang lebih lama dan latihan interval intensitas tinggi karena tubuh akan beralih ke latihan anaerobik dan pembakaran lemak. 


• Lari interval untuk turunkan berat badan 

"Berlari adalah latihan yang bagus untuk menurunkan berat badan, tetapi penting untuk memasukkan beberapa interval atau sprint guna menjaga metabolisme tetap tinggi," jelas Robert S. Herbst, pelatih pribadi dan powerlifter. 

Untuk membakar kalori, dia pun menyarankan kita menjaga tubuh dari perlambatan metabolisme dengan melakukan sprint, lari interval, lari cepat jarak pendek, dan sejenisnya yang menaikkan detak jantung. 

Kita juga masih bisa melakukannya dengan jarak yang lebih jauh untuk pengkondisian, pemulihan, dan kesenangan. Tetapi, jika penurunan berat badan adalah tujuannya, lari cepat jarak pendek mungkin lebih membantu. 


• Lari di treadmill untuk turunkan berat badan 

Berlari di treadmill adalah pilihan yang bagus jika kita memiliki akses ke gym atau memilikinya sendiri di rumah. Hal ini juga menguntungkan jika cuaca sedang tidak kondusif untuk berlari di luar ruangan, sehingga treadmill dapat memberikan latihan lari yang efektif. 

"Apabila kita memiliki waktu terbatas untuk berolahraga dan ingin menurunkan berat badan di rumah, saya merekomendasikan Sprint 8," kata seorang pelatih kecepatan, Phil Campbell. "Program treadmill akan memicu pelepasan alami dari hormon pertumbuhan yang menargetkan lemak dan meningkatkan tonus otot. 

Lakukanlah 20 menit dalam tiga kali seminggu," tambah dia. Secara ilmiah, ini terbukti dapat mengurangi lemak tubuh sebanyak 27 persen hanya dalam delapan minggu tanpa perubahan pola makan. "Berlari di treadmill juga menjadi latihan paling efisien dan efektif untuk menurunkan berat badan," imbuhnya.


Sumber :

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/22/142302520/benarkah-lari-bisa-hilangkan-perut-buncit?page=all.

Manfaat Jalan Kaki

8 Manfaat Jalan Kaki di Pagi Hari untuk Kesehatan 23/09/2023 Berjalan kaki secara rutin sangat bermanfaat untuk kesehatan, seperti untuk men...

Related Posts