Dulu Bobotnya Nyaris 200 Kg, Begini Keadaan Aria 'Bocah Tergemuk' Sekarang
Aria Permana yang dikenal sebagai bocah tergemuk di dunia kini jauh berbeda. Dulu yang beratnya mencapai 192 kg, sekarang sudah berkurang menjadi 83 kg. Ini berkat bimbingan dari binaragawan Ade Rai yang terus memberinya motivasi untuk mengubah pola hidup yang lebih sehat.
Sebelum menjadi Aria yang sekarang, di tahun 2018 lalu setelah melakukan bedah bariatrik atau pemotongan lambung, beratnya sudah berkurang menjadi 97 kg. Meski begitu, Aria harus tetap menjalani operasi plastik untuk mengurangi kulit bergelambir yang menumpuk di tubuhnya.
"Iya, nanti sudah akan operasi lagi buat angkat kulitnya. Soalnya itu kulitnya udah banyak gitu kan (sisanya)," tutur Rohayah (37), ibunda Aria, di kediamannya di Kabupaten Karawang beberapa waktu lalu.
Pengangkatan kulit Aria juga harus dilakukan secara bertahap. Operasi tersebut akan membuat kulit bergelambir di beberapa bagian tubuhnya, seperti kedua lengan, paha, dan punggung.
Baca juga: Siapakah Aria, Mantan Bocah Tergemuk yang Diposting Ade Rai?
Baru-baru ini, Aria kembali muncul dalam video yang diposting Ade Rai di akun Instagramnya. Dalam video tersebut, Ade menyebut bobot tubuh Aria saat ini sudah 83 kg.
"Di video itu sudah operasi gelambir kulit tahap pertama, dan lagi pengencangan otot di tangan pasca operasi," jelas Ade Rai saat dihubungi detikcom, Rabu (22/1/2019).
Kini Aria sedang menyiapkan proses untuk operasi kembali. Kali ini, ia akan menjalani operasi kulit gelambir tahap kedua yang akan dilakukan di bagian perut atau dada.
Sumber :
https://health.detik.com/kebugaran/d-4869562/dulu-bobotnya-nyaris-200-kg-begini-keadaan-aria-bocah-tergemuk-sekarang
Obesitas abdominal atau obesitas sentral (perut buncit) adalah kumpulan lemak abdominal berlebih yang terdapat di daerah abdomen yang berkaitan erat dengan penyakit kardiovaskular.
Tuesday, January 28, 2020
Tuesday, January 14, 2020
Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi
7 Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia, Apa Sajakah?
Setiap tahun, ada sekitar 55,3 juta orang meninggal di seluruh dunia. Itu berarti, ada 151.600 orang meninggal setiap hari, 6.316 orang meninggal setiap jam, 105 orang meninggal setiap menit dan hampir dua orang meninggal setiap detik, ungkap data dari laman Ecology. Penyebabnya beragam, mulai dari penyakit, kecelakaan hingga bunuh diri.
Tahukah kamu, penyakit apa saja yang menjadi penyebab utama kematian di Indonesia? Berapa persentase dan jumlah orang yang meninggal akibat penyakit tersebut? Temukan jawabannya di bawah ini!
1. Stroke
Populasi orang Indonesia di tahun 2017 berjumlah 258,1 juta jiwa. Sebanyak 29,2 persen dari total kematian di tahun 2017 disebabkan oleh stroke. Bisa dibilang, stroke adalah pembunuh nomor satu di Indonesia. Sementara, stroke adalah penyebab kematian nomor 5 di Amerika Serikat dan membunuh 37,6 juta orang di sana, jelas laman Centers for Disease Control and Prevention.
Stroke merupakan penyakit yang menyerang arteri pada otak. Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat oleh gumpalan dan akhirnya pecah. Ketika hal itu terjadi, otak tidak bisa mendapat darah dan oksigen yang dibutuhkan, sehingga sel-sel otak mati, terang laman Stroke Association.
2. Penyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemik menjadi pembunuh nomor dua di Indonesia pada tahun 2017. Sebanyak 29 persen dari total kematian diakibatkan oleh penyakit ini. Penyakit jantung adalah pembunuh utama di berbagai negara, seperti di Turkmenistan di mana penyakit jantung menyebabkan kematian pada 712 orang per 100 ribu jiwa atau Kazakhstan dengan total 635 kematian per 100 ribu orang, data dikutip dari WHO di tahun 2012.
Seperti apa penyakit jantung iskemik? Ini adalah suatu kondisi di mana terjadi penurunan aliran darah dan oksigen ke otot jantung. Ketika arteri menyempit, maka akan lebih sedikit darah dan oksigen yang mencapai otot jantung. Akhirnya, kondisi ini akan menyebabkan serangan jantung dan berujung pada kematian.
3. Diabetes
Lalu, ada diabetes sebagai penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Jumlah kematian akibat diabetes meningkat pesat. Diabetes menduduki peringkat 6 sebagai penyakit yang menyebabkan kematian di tahun 2007 dan merangsek maju di posisi ketiga pada tahun 2017, ungkap laman Health Data.
Diabetes adalah kondisi di mana kadar glukosa darah dalam tubuh terlalu tinggi. Glukosa berasal dari makanan, sementara insulin adalah hormon yang membantu glukosa untuk masuk ke dalam sel dan memberi energi pada tubuh. Tubuh penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dengan baik dan bisa menyebabkan komplikasi, seperti penyakit kardiovaskular, kerusakan saraf dan ginjal.
4. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi keempat di Indonesia pada tahun 2017. Jumlah ini menurun dari tahun 2007, di mana TBC merupakan pembunuh nomor 3 di Indonesia. Sementara, di seluruh dunia terdapat 1,6 juta orang yang meninggal akibat TBC, data dikutip dari WHO di tahun 2017.
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC bisa menyerang dari orang ke orang melalui perantara udara. Paru-paru adalah organ utama yang diserang oleh bakteri ini. TBC mudah menyerang orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah, seperti HIV, kekurangan gizi atau diabetes.
5. Sirosis hati
Sementara, sirosis hati menduduki peringkat kelima sebagai penyakit penyebab kematian di Indonesia pada tahun 2017. Peringkat ini turun satu level, di mana di tahun 2007 sirosis hati berada di posisi keempat. Sirosis hati menyebabkan kematian 35 ribu jiwa di Amerika Serikat, ungkap laman Medscape.
Sirosis adalah tahap akhir dari jaringan parut (fibrosis hati) yang disebabkan oleh banyak faktor, seperti hepatitis dan alkoholisme kronis. Gejala sirosis hati adalah kelelahan, mudah berdarah atau memar, mual, kehilangan selera makan, penurunan berat badan, bengkak di kaki, perubahan warna kulit dan bola mata jadi kuning dan lain sebagainya, tutur laman Mayo Clinic.
6. Penyakit diare
Kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa diare bisa masuk ke dalam daftar ini? Faktanya, penyakit diare adalah pembunuh nomor 6 terbanyak di Indonesia pada tahun 2017, berdasarkan laman Health Data. Diare membunuh sekitar 2.195 anak-anak setiap harinya. Bahkan, diare membunuh 1 dari 9 anak di seluruh dunia, ungkap laman Centers for Disease Control and Prevention.
Diare terjadi karena menipisnya cairan tubuh yang mengakibatkan dehidrasi berat. Sekitar 88 persen kematian akibat diare disebabkan karena air yang tidak aman, sanitasi yang kurang dan kebersihan yang tidak memadai. Kuman diare umumnya menyebar melalui air, makanan atau benda yang terkontaminasi.
7. Penyakit paru obstruktif kronis
Terakhir, ada penyakit paru obstruktif kronis. Penyakit ini menyebabkan kematian tertinggi ketujuh di Indonesia pada tahun 2017, ungkap laman Health Data. Penyakit ini naik satu peringkat dari tahun 2007 sebagai penyebab kematian di negeri ini. WHO melaporkan bahwa lebih dari 3 juta orang meninggal akibat penyakit ini di tahun 2015.
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) ialah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penyakit paru-paru serta ditandai dari meningkatnya sesak napas, sering batuk dan napas menjadi pendek. Dua tipe PPOK paling umum adalah emfisema dan bronkitis kronis.
Sumber :
https://www.idntimes.com/health/medical/nena-zakiah-1/penyakit-penyebab-kematian-tertinggi-di-indonesia/full
Setiap tahun, ada sekitar 55,3 juta orang meninggal di seluruh dunia. Itu berarti, ada 151.600 orang meninggal setiap hari, 6.316 orang meninggal setiap jam, 105 orang meninggal setiap menit dan hampir dua orang meninggal setiap detik, ungkap data dari laman Ecology. Penyebabnya beragam, mulai dari penyakit, kecelakaan hingga bunuh diri.
Tahukah kamu, penyakit apa saja yang menjadi penyebab utama kematian di Indonesia? Berapa persentase dan jumlah orang yang meninggal akibat penyakit tersebut? Temukan jawabannya di bawah ini!
1. Stroke
Populasi orang Indonesia di tahun 2017 berjumlah 258,1 juta jiwa. Sebanyak 29,2 persen dari total kematian di tahun 2017 disebabkan oleh stroke. Bisa dibilang, stroke adalah pembunuh nomor satu di Indonesia. Sementara, stroke adalah penyebab kematian nomor 5 di Amerika Serikat dan membunuh 37,6 juta orang di sana, jelas laman Centers for Disease Control and Prevention.
Stroke merupakan penyakit yang menyerang arteri pada otak. Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat oleh gumpalan dan akhirnya pecah. Ketika hal itu terjadi, otak tidak bisa mendapat darah dan oksigen yang dibutuhkan, sehingga sel-sel otak mati, terang laman Stroke Association.
2. Penyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemik menjadi pembunuh nomor dua di Indonesia pada tahun 2017. Sebanyak 29 persen dari total kematian diakibatkan oleh penyakit ini. Penyakit jantung adalah pembunuh utama di berbagai negara, seperti di Turkmenistan di mana penyakit jantung menyebabkan kematian pada 712 orang per 100 ribu jiwa atau Kazakhstan dengan total 635 kematian per 100 ribu orang, data dikutip dari WHO di tahun 2012.
Seperti apa penyakit jantung iskemik? Ini adalah suatu kondisi di mana terjadi penurunan aliran darah dan oksigen ke otot jantung. Ketika arteri menyempit, maka akan lebih sedikit darah dan oksigen yang mencapai otot jantung. Akhirnya, kondisi ini akan menyebabkan serangan jantung dan berujung pada kematian.
3. Diabetes
Lalu, ada diabetes sebagai penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Jumlah kematian akibat diabetes meningkat pesat. Diabetes menduduki peringkat 6 sebagai penyakit yang menyebabkan kematian di tahun 2007 dan merangsek maju di posisi ketiga pada tahun 2017, ungkap laman Health Data.
Diabetes adalah kondisi di mana kadar glukosa darah dalam tubuh terlalu tinggi. Glukosa berasal dari makanan, sementara insulin adalah hormon yang membantu glukosa untuk masuk ke dalam sel dan memberi energi pada tubuh. Tubuh penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dengan baik dan bisa menyebabkan komplikasi, seperti penyakit kardiovaskular, kerusakan saraf dan ginjal.
4. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi keempat di Indonesia pada tahun 2017. Jumlah ini menurun dari tahun 2007, di mana TBC merupakan pembunuh nomor 3 di Indonesia. Sementara, di seluruh dunia terdapat 1,6 juta orang yang meninggal akibat TBC, data dikutip dari WHO di tahun 2017.
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC bisa menyerang dari orang ke orang melalui perantara udara. Paru-paru adalah organ utama yang diserang oleh bakteri ini. TBC mudah menyerang orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah, seperti HIV, kekurangan gizi atau diabetes.
5. Sirosis hati
Sementara, sirosis hati menduduki peringkat kelima sebagai penyakit penyebab kematian di Indonesia pada tahun 2017. Peringkat ini turun satu level, di mana di tahun 2007 sirosis hati berada di posisi keempat. Sirosis hati menyebabkan kematian 35 ribu jiwa di Amerika Serikat, ungkap laman Medscape.
Sirosis adalah tahap akhir dari jaringan parut (fibrosis hati) yang disebabkan oleh banyak faktor, seperti hepatitis dan alkoholisme kronis. Gejala sirosis hati adalah kelelahan, mudah berdarah atau memar, mual, kehilangan selera makan, penurunan berat badan, bengkak di kaki, perubahan warna kulit dan bola mata jadi kuning dan lain sebagainya, tutur laman Mayo Clinic.
6. Penyakit diare
Kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa diare bisa masuk ke dalam daftar ini? Faktanya, penyakit diare adalah pembunuh nomor 6 terbanyak di Indonesia pada tahun 2017, berdasarkan laman Health Data. Diare membunuh sekitar 2.195 anak-anak setiap harinya. Bahkan, diare membunuh 1 dari 9 anak di seluruh dunia, ungkap laman Centers for Disease Control and Prevention.
Diare terjadi karena menipisnya cairan tubuh yang mengakibatkan dehidrasi berat. Sekitar 88 persen kematian akibat diare disebabkan karena air yang tidak aman, sanitasi yang kurang dan kebersihan yang tidak memadai. Kuman diare umumnya menyebar melalui air, makanan atau benda yang terkontaminasi.
7. Penyakit paru obstruktif kronis
Terakhir, ada penyakit paru obstruktif kronis. Penyakit ini menyebabkan kematian tertinggi ketujuh di Indonesia pada tahun 2017, ungkap laman Health Data. Penyakit ini naik satu peringkat dari tahun 2007 sebagai penyebab kematian di negeri ini. WHO melaporkan bahwa lebih dari 3 juta orang meninggal akibat penyakit ini di tahun 2015.
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) ialah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penyakit paru-paru serta ditandai dari meningkatnya sesak napas, sering batuk dan napas menjadi pendek. Dua tipe PPOK paling umum adalah emfisema dan bronkitis kronis.
Sumber :
https://www.idntimes.com/health/medical/nena-zakiah-1/penyakit-penyebab-kematian-tertinggi-di-indonesia/full
Subscribe to:
Posts (Atom)
Manfaat Jalan Kaki
8 Manfaat Jalan Kaki di Pagi Hari untuk Kesehatan 23/09/2023 Berjalan kaki secara rutin sangat bermanfaat untuk kesehatan, seperti untuk men...